Sabtu, 08 Maret 2014


Pengenalan Alat ukur listrik Alat ukur listrik adalah alat yang dibuat untuk mendeteksi secara akurat dan menampilkan kuantitas elektrik dalam bentuk yang bisa dibaca oleh manusia. Biasanya yang bisa dibaca dalam bentuk skala analog maupun angka digital.Alat-alat ukur dasar listrik yang sering digunakan adalah Voltmeter, Ampermeter, Ohmmeter dan Multimeter baik yang analog maupun digital dan Osiloskop .Voltmeter Voltmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur beda potensial listrik . Voltmeter biasanya disusun secara paralel (sejajar) dengan sumber tegangan atau peralataan listrik. Cara memasang voltmeter adalah dengan menghubungkan ujung sumber tegangan yang memiliki potensial lebih tinggi (kutub positif) harus dihubungkan ke terminal positif voltmeter,dan ujung sumber tegangan yang memiliki potensial lebih rendah (kutub negatif) harus dihubungkan ke terminal negatif voltmeter. biasanya voltmeter digunakan untuk mengukur sumber tegangan seperti baterai, elemen Volta, atau aki. Amperemeter Amperemeter adalah alat untuk mengukur kuat arus listrik dalam rangkaian tertutup.Amperemeter biasanya dipasang secara seri (berderet) dengan elemen listrik. Dalam praktikum sumber listrik arus searah , amperemeter biasanya digunakan untuk mengukur besarnya arus yang mengalir pada kawat penghantar. Multimeter Multimeter sering digunakan dalam pengukuran besaran-besaran listrik . Selain itu alat ini juga atau biasa disebut AVO (ampere, volt, dan ohm) meter yang artinya suatu alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur kuat arus listrik (I) dengan satuan ampere, mengukur tegangan listrik (V) dengan satuan volt, dan untuk mengukur besarnya tahanan listrik (W) dengan satuan ohm Kegunaan multimeter ini selain untuk mengukur besaran-besaran listrik juga sangat berguna untuk mencari dan menemukan gangguan yang terjadi pada semua jenis pesawat atau alat-alat elektronika. Ohmmeter / Ohm Meter Ohm meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik yang merupakan suatu daya yang mampu menahan aliran listrik pada konduktor. Alat tersebut menggunakan galvanometer untuk melihat besarnya arus listrik yang kemudian dikalibrasi ke satuan ohm. Osiloskop  Osiloskop adalah alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar dapat dilihat dan dipelajari.Osiloskop dilengkapi dengan tabung sinar katode. Peranti pemancar elektron memproyeksikan sorotan elektron ke layar tabung sinar katode. Sorotan elektron membekas pada layar. Suatu rangkaian khusus dalam osiloskop menyebabkan sorotan bergerak berulang-ulang dari kiri ke kanan Pengulangan ini menyebabkan bentuk sinyal kontinyu sehingga dapat dipelajari. Galvanometer Galvanometer adalah alat ukur listrik yang digunakn untuk mengukur kuat arus dan beda potensial listrik yang relatif kecil. Galvanometer tidak dapat digunakan untuk mengukur kuat arus maupun beda potensial listrik yang relatif besar, karena komponen-komponen internalnya yang tidak mendukung . Galvanometer bisa digunakan untuk mengukur kuat arus maupun beda potensial listrik yang besar, jika pada galvanometer tersebut dipasang hambatan eksternal (pada voltmeter disebut hambatan depan, sedangkan pada ampermeter disebut hambatan shunt)   Namun dalam melakukan penghitungan alat ukur kelistrikan Anda harus berhati-hati karena alat ukur kelistrikan bisa saja mengalami kesalahan pengukuran. Apa sebab-sebab kesalahan alat ukur kelistrikan ? Alat ukur tipe kumparan putar dipergunakan alat ukur amper atau alat ukur volt, yang terdapat di pasaran dengan batas-batas kesalahan yang di perkenankan sesuai dengan kelasnya.Dalam pemakaian banyak hal yang perlu diperhatikan adalah: 1. Medan magnet luar; alat ukur akan terganggu bilamana di sekitar terdapat hantaran yang bermuatan atau berarus tinggi, terdapat medan magnet yang lebih besar. 2. Temperatur keliling; alat ukur akan terjadi kesalahan bilamana keadaaan temperatur sekelilingnya alat ukur lebih besar dari 20C. 3. Pemanasan sendiri; penunjuk alat ukur akan stabil apabila pemanasan komponen dalam alat ukurnya sendiri telah konstan. 4. Pergeseran dari titik nol; posisi daripada alat penunjuk tanpa kebesaran listrik, disebut titik nol. Akan tetapi, bilamana alat ukur dipergunakan beberapa lama, kemungkinan setelah selesai terpakai ternyata kedudukan atau posisi jarum penunjuk bergeser atau berubah, hal ini disebabkan oleh posisi pegas dalam alat ukur. Hal ini dapat disetel kembali dengan jalan mengubah secara mekanik atau setelan secara mekanik pada alat ukurnya sendiri. 5. Gesekan-gesekan; pada alat ukur yang dibuat konstruksi sumbu dan bantalan, maka penunjukan jarum penunjuk akan mengalami perubahan yang diakibatkan pemakaian alat ukur yang secara berulang-ulang yang mengakibatkan pergeseran pada sumbu dan bantalan. 6. Umur alat ukur; setelah dalam jangka waktu dari mulai alat ukur dibuat, maka berbagai komponen alat ukur akan mengalami perubahan kemampuannya, hal ini akan mempengaruhi kepekaan penunjukan. Agar alat ukur tetap stabil maka perlu dilakukan kalibrasi kelistrikan secara berkala, dalam interval waktu setengah tahun sampai satu tahun. 7. Letak dari alat ukur; agar memperoleh hasil penunjukan yang teliti, maka cara peletakan dan penyimpanan perlui diperhatikan letaknya. dan lebih jelas'a kalian bisa langsung download sama yg punya artikel so ane juga dapet compas silahkan download link dibawah ini fisikarudy.files.wordpress.com/2012/06/pengenalan-alat-ukur-listrik.docx‎

Tidak ada komentar:

Posting Komentar